w

Cara Pemijahan pada Budidaya Ikan Gurami

Setelah beberapa rangkaian tahapan yang sebelumnya kita telah bahas yaitu mengenai cara pemilihan induk Ikan gurami dan cara mempersiapkan kolam pemijahan, sekarang kita akan lebih dalam membahas tentang Bagaimana Teknik Pemijahan Pada Budidaya Ikan Gurami.
 
Cara Pemijahan pada Budidaya Ikan Gurami

Banyak yang harus dilakukan dalam proses pemijahan ini, diantaranya penangkapan induk, pemindahan induk, dan penetasan.  Penangkapan induk dilakukan setelah kita mempersiapkan kolam pemijahan. Selain itu kolam pemijahan juga harus terlebih dahulu diisi air.
 
Penangkapan induk dilakukan ketika cuaca tidak begitu panas, biasnya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Hal ini bertujuan untuk menghindari indukan ikan gurami stres akibat perbedaan suhu yang terlalu ekstrim.
 
Penangkapan induk ikan gurami dilakukan satu demi satu. Biasanya penangkapan induk ini dilakukan dengan menggunakan keranjang rotan atau tangguk. Cara lain yang biasa dilakukan yaitu dengan melokalisir induk dengan cara menggiringnya di salah satu sisi kolam induk dengan menggunakan jaring yang dibentangkan.
 
Setelah ruang gerak ikan gurami menjadi sempit, induk ikan gurami dapat ditanggap menggunakan tangan. Lakukan secara hati – hati. Pada saat menangkap ikan menggunakan tangan, usahakan jangan sampai ikan meronta, untuk menghindari ikan gurami akan meronta lakukan dengan cara pegang bagian belakang kepala yang dekat dengan sirippunggung, lalu angkatlah secara perlahandengan posisi terlentang sambil diusap.
 
Induk yang telah tertangkap, selanjutnya dimasukan di dalam tempat khusus. Misalnya drum plastik yang telah dipersiapkan. Kemudian lakukanlah pengamatan tingkat birahi ikan gurami tersebut. Oya perlu di ingat, penangkapan ikan gurami ini tidak boelh dilakukan secara kasar. Apabila dilakukan secara kasar, biasanya ikan gurami tidak mau memijah walaupun tingkat birahinya sedang tinggi.
 
Setelah pengamatan selesai, benih ikan gurami yang terpilih baik jantan maupun betina dimasukan kedalam kolam pemijahan. Yang tidak terpilih bisa dikembalikan lagi ke kolam induk. Biasanya pengankutan induk yang terpilih dilakukan dengan wadah yang diisi air dan dibalut kain halus basah. Hal ini bertujuan agar indukan igan gurami tidak meronta.
 
Masukan indukan ikan gurami tersebut ke dalam kolam pemijahan beserta wadah dan kain pembalutnya. Lakukan pelepasan indukan ikan gurami secara alami. Biarkan ikan gurami tersebut berenang sendiri.
Induk gurami jantan biasanya lebih besar dan lebih agresif. Mempertimbangkan sifat ini, perbandingan antara induk jantan dan betina yang disarankan adalah 1 : 2. Dua ekor indukan ikan gurami betina cukup di pasangkan dengan satu ekor indukan ikan gurami jantan.
 
Untuk kasus tertentu, seekor indukan ikan gurami betina dapat dipasangkan dengan seekor indukan ikan gurami jantan. Hal ini dapat dilakukan dengan syarat indukan tersebut berada dalam kondisi puncak untuk memijah. Pilihan kedua ini dapat memberikan hasil yang cukup tinggi, namun tidak mudah untuk menemukan indukan yang benar – benar dalam kondisi  puncak untuk memijah.
 
Demikianlah sedikit banyak tentang Bagaimana Teknik Pemijahan Pada Budidaya Ikan Gurami. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin :D

Cara Mempersiapkan Kolam Pemijahan Untuk Budidaya Ikan Gurami

Untuk kolam pemijahan ikan gurami, disarankan sebaiknya letak kolam tidak terlalu jauh dari kolam induk.  Tahap awal persiapan kolam pemijahan adalah membersihkan kolam, memperbaiki pematang, memasang sarang buatan dan mengeringkan kolam terlenih dahulu.

http://belajarbudidayagurami.blogspot.com/2014/05/cara-mempersiapkan-kolam-pemijahan-untuk-budidaya-ikan-gurami.html

 Untuk ukuran kolam pemijahan cukup dengan 200 – 250 cm dan dengan kedalaman 1 – 1,5 meter. Kolam pemijahan disiapkan jika induk betina sudah terlihat bunting dan induk jantan sudah mulai membuat sarang serta mengeluarkan cairan putih seperti susu jika sisi badan ditekan secara perlahan.
 
Persiapan awal yang perlu dilakukan adalah membersihkan kolam dari semua kotoran terlebih dahulu. Selanjutnya kolam di jemur selama 3 – 6 hari atau tergantung kondisi cuaca dan ketebalan lumpurnya. Tujuan dilakukan penjemuran adalah untuk mematikan hama dan penyakit, membuang gas yang dapat membahayakan ikan gurami dan merangsang birahi ikan gurami untuk kawin.
 
Proses pembuahan ikan gurami bisa dipercepat dengan cara membuat sarang buatan. Sarang tersebut dibuat dari ijuk, sabut kelapa, atau dari jerami. Namun yang paling banyak digunakan adalah ijuk. Ijuk biasa digunakan karena lebih praktis, murah harganya, dan yang terpenting adalah mudah didapat.
 
Sebelum digunakan, ijuk dicuci sampai bersih dan dikeringkan terlebih dahulu dengan cara di jemur. Bahan pembuat sarang ini di tempatkan di pinggir kolam dengan posisi menggantung agar ikan gurami dapat dengan mudah mengambil ijuk tersebut. Lokasi idealnya yaitu sekitar 20 – 30 cm dari bawah permukaan air.
 
Agar bisa menggantung, ijuk harus di jepit dengan bambu atau dibuat para – para dari bambu di bawah permukaan air. Ijuk tersebut diletakan diatas para – para supaya mudah diambil oleh induk ikan gurami jantan.
 
Di dekat ijuk, diletakan pengki atau ranting kering yang berguna untuk membuat sarang. Oleh induk jantan, ijuk tersebut akan diambil dan dipindahkan ke pengki atau ranting kering. Letak pengki di sarankan sekitar 20 – 30 cm di bawah permukaan air. Di sarang inilah induk jantan ikan gurami akan mengajak induk betina ikan gurami untuk melakukan pemijahan. Kemudian meletakkan telu – telurnya.
 
Setelah persiapan kolam pemijahan selesai, pengisian air bisa dilakukan. Pengisisan air dilakukan saat pasangan induk yang akan dipijahkan tersebut dilepas, yakni ketika kedalaman air mencapai 60 – 80 cm. Selama proses pemijahan berlangsung, air dibiarkan terus mengalir sampai pemijahan selesai. Saat proses pemijahan berlangsung ketinggian air diatur antara 1 – 1,5 meter.
 
Demikianlah sedikit banyak tentang Bagaimana Cara Mempersiapkan Kolam Pemijahan Untuk Budidaya Ikan Gurami. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin :D

Cara Pemilihan Induk Ikan Gurami untuk Usaha Budidaya Dengan Teknik Pemijahan

Di dalam habitat aslinya Ikan Gurami hanya kawin pada musim kemarau saja. Proses ini tentu saja menghambat para pengusaha Budidaya Ikan Gurami yang menginginkan proses kawin yang lebih banyak. Oleh karena itu ketika dipelihara secara intensif melalui berbagai rekayasa lingkungan, ikan gurami bisa melakukan perkawinan sepanjang tahun. Lewat proses ini akan sangat menguntungkan para pengusaha 

Budidaya Ikan Gurami. Proses ini akan menghasilkan telur-telur yang akan menetas menjadi larva.
Pengadaan larva yang berkualitas baik akan sangat mempengaruhi hasil Budidaya ikan Gurami. Larva yang berkualitas baik didapatkan dari induk yang berkualitas baik juga. Hal ini memang sangat berkaitan secara erat.

Untuk mendapatkan induk yang berkualitas baik, sebaiknya pengusaha Budidaya Ikan Gurami mengatahui Bagaimana Cara Pemilihan Induk Ikan Gurami untuk Usaha Budidaya Dengan Teknik Pemijahan. Berikut sedikit tentang Cara Pemilihan Induk Ikan Gurami untuk Usaha Budidaya Dengan Teknik Pemijahan.

Sebelum semua tahapan dimulai, sebaiknya pengusaha Budidaya Ikan Gurami terlebih dahulu mengenal perbedaan indukk gurami jantan dan induk gurami betina. Bagi yang telah terbiasa berinteraksi dengan ikan gurami tentunya tidaklah sulit untuk membedakannya. Sebaliknya untuk yang tidak terbiasa berinteraksi dengan ikan gurami akan mengalami kendala serius dalam membedakan ikan gurami jantan dan ikan gurami betina.
Cara Pemilihan Induk Ikan Gurami untuk Usaha Budidaya Dengan Teknik Pemijahan

Berikut perbedaan induk ikan gurami jantan dan induk ikan gurami betina yang terlihat secara jelas oleh mata kita :
  • Induk jantan
  1. Bentuk Dahi Menonjol
  2. Sirip dada ikan Terang
  3. Dagu ikan berwarna kuning
  4. Jika ditaruh di tempat datar ekornya akan melengkung ke atas
  5. Bila kelaminnya dipencet secara perlahan akan mengeluarkan cairan putih seperti susu
  • Induk Betina
  1. Bentuk Dahi Datar
  2. Sirip Dada Ikan Gelap Kehitaman
  3. Dagu Berwarna Putih kecoklatan
  4. Jika ditaruh ditempat datar ekornya akan bergerak-gerak
  5. Bila Kelaminnya di pencet secara perlahan tidak akan mengeluarkan apapun

Setelah kita lihat perbedaan antara ikan gurami jantan dan ikan gurami betina seperti diatas, maka sekarang kita dapat secara mudah membedakan mana yang ikan gurami jantan dan mana yang ikan gurami betina.

Namun kendati ciri-ciri induk jantang dan induk betina sudah kita ketahui, tidak semuanya induk ikan tersebut bisa dijadikan induk unggulan untuk budidaya ikan gurami. Ada beberapa syarat yang harus terdapat pada induk ikan gurami untuk dapat menjadi induk yang berkualitas dan prima.
 
Syarat – syarat tersebut meliputi umur dan keadaan fisik ikan gurami. Untuk induk betina yang baik  sebaiknya berumur  antara 3 – 7 tahun. Untuk induk jantan sebaiknya berumur antara 2 – 3 tahun. Semakin tua dari umuryang telah ditetapkan seperti diata,  ikan gurami yang digunakan sebagai indukan akan semakin sedikit produksi telur dan sperma yang dihasilkan.
 
Ciri fisik dari ikan gurami betina yang siap untuk indukan adalah bentuk perut ikan gurami yang tampak buncit. Selain itu warna tubuhnya terang (tidak kusam), sisiknya rapi dan tidak ada yang hilang atau rusak. 

Ciri lain dari induk betina yang telah siap untuk idukan antara lain bagian perut membesar kearah belakang, terasa lembek jika diraba dan lubang duburnya terlihat berwarna putih kemerahan.
 
Ciri ikan gurami jantan yang siap untuk indukan meliputi warna tubuhnya gelap, bentuk perutnya lancip kearah anus, gerakannya gesit dan sifatnya menjadi agak garang.
 
Demikianlah sedikit banyak tentang Bagaimana Cara Pemilihan Induk Ikan Gurami untuk Usaha Budidaya Dengan Teknik Pemijahan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin :D

Tips Memberi Pakan Yang Benar Terhadap Ikan Gurami

Sebelumnya kita telah membahas banyak tips-tips yang sangat membantu kita sebelum memulai usaha budidaya ikan gurami, diantaranya Tips Memilih Lokasi, Tips Menetukan Kualitas Air, dan Tips Memilih Benih

Sekarang kita akan membahas tentang Bagaimana Memberi Pakan Yang Benar Terhadap Ikan Gurami. Pemberian pakan yang benar sangat berpengaruh terhadap kesuksesan kita dalam usaha budidaya ikan gurami. 
 
Tips Memberi Pakan Yang Benar Terhadap Ikan Gurami

Makanan alami gurami adalah fitoplankton, daun tumbuhan lunak, zooplankton dan serangga. Sifat omnivora yang dimiliki ikan gurami seharusnya menjadikan cepat tumbuh dibandingkan dengan jenis ikan yang lain. 

Namun ikan gurami terkenal sebagia ikan yang gerakannya lambat sehingga sering dikalahkan oleh ikan jenis lain dalam memperebutkan  makan hewani. Jadi tak mengherankan jika pertembuhannya tidak secepat ikan omnivora lainnya.

Untuk merangsang pertumbuhan ikan gurami perlu diberikan pakan hewan dan pakan nabati dalam komposisi yang ideal. Gurami tidak dapat diberi 100% pakan pabrik karena dagingnya akan menjadi lembek. Komposisi pakan ikan gurami yang paling ideal adalah mengandung 40% kadar protein. 

Ransumharian untuk pakan pabrik atau pelet sekitar 2% dari bobot badan ikan gurami tersebut.
Meskipun kadar proteinnya yang diberikan sudah mencapai 40%, pemeliharaan ikan gurami di kolam masih mungkin terdapat sisa pakan. 

Jika hal ini terjadi, kadar protein yang diberikan bisa dikurangi. Yang terpenting adalah kadar protein dari pakan nabati yang tidak boelh kurang dari 25%.
 
Untuk memenuhi pakan nabati ikan gurami, bisa disediakan berbagai jenis hijauan seperti daun sente, kangkung,daun ubi kayu, tanaman air, dan daun tanaman darat yang muda dan lunak. Jika ditambah dengan enzim komplek, pemeberian pakan hewan hewani dan nabati yang baik adalah 2% per Kg.
 
Berdasarkan pengalaman, pemberian daun sente akan memberikan pertumbuhan yang paing baik terhadapa ikan gurami tersebut. Pemberian pakan nabati tersebut biasanya diakukan pada saat ikan berumur 3,5 bulan atau seukuran korek.
 
Untuk mempermudah cara pemberian pakan terhadap ikan gurami, makan pakan ikan disesuaikan berdasarkan tungkatan umur ikan tersebut. Berikut tabel Pakan Ikan Gurami Berdasarkan Tingkatan Umur :

Tips Memberi Pakan Yang Benar Terhadap Ikan Gurami

Demikian sedikit banyak tentang Bagaimana Membei Pakan Ikan Gurami yang Benar, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua... Terima Kasih :D



Tips Memilih Benih Ikan Gurami Yang Baik Untuk Budidaya Ikan Gurami

Setelah sebelumnya kita membahas tentang Tips Menentukan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Gurami sekarang kita akan membahas tentang Bagaimana Memilih Benih Ikan Gurami. Pemilihan benih ikan gurami yang baik dan benar sangat mempengaruhi hasil yang akan didapat pada budidaya ikan gurami tersebut. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam menentukan benih ikan gurami yang akan digunakan.

Tips Memilih Benih Ikan Gurami Yang Baik Untuk Budidaya Ikan Gurami

Asal usul benih ikan gurami ikut menentukan berhasil tidaknya usaha budi daya ikan gurami. Untuk budi daya ikan gurami di daerah dataran rendah, sebaiknya menggunakan benih yang berasal dari daerah dataran rendah juga. Pertimbangannya adalah untuk menyingkat waktu adaptasi serta mengurangi tingginya resiko kematian ikan gurami tersebut.

Syarat yang digunakan harus sehat. Ciri-ciri benih yang sehat tampak dari gerakan renangnya yang lincah, sisik yang mengkilap, bebas penyakit dan ukurannya relatif seragam. 

Pemilhan ukuran benih yang tidak seragam bisa mengakibatkan terjadinya persaingan pakan dan ruang gerak ikan gurami dalam satu kolam. Benih ikan yang lebih besar ukurannya, dipastikan akna tumbuh lebih cepat. Sebaliknya ukuran yang lebih kecil akan tumbuh lebih lambat.

Untuk usaha pembesaran atau memperoleh ikan gurami yang siap konsumsi dengan bobot kira-kira 500 gram/ekor,  sebaiknya menggunakan benih yang berumur lebih dari satu tahun atau bobot badannya sekitar 100 gram/ekor. Benih tersebut ditebar dalam kepadatan 10-15 ekor /m2. 

Waktu pemeliharaan yang diperlukan untuk memperoleh ukuran gurami yang siap konsumsi sekitar 6-7 bulan. Tingkat kematiannya antara 20-25%.

Usaha penebaran benih dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada saat itu cuaca tidak terlalu panas sehingga benih tidak mengalami stres dan cepat menyesuaikan diri. Selain itu, pada kondisi pagi dan sore hari kondisi suhu antara permukaan kolam dan dasar kolam tidak terlalu berbeda jauh. 

Bila penebarannya menggunakan kantong plastik, masukan kantungplastik tersebut kedalam kolam. Hal ini bertujuan agar terjadi penyesuain suhu antara air di kolam ikan gurami dan air di dalam kantun plastik. Lakukan penebaran secara perlahan. Setelah selang beberapa waktu, buka kantong plastik tersebut dan biarkan ikan gurami berengan sendiri keluar dari dala kantung pastik.

Demikian sedikit banyak tentang Tips Memilih Benih Ikan Gurami Yang Baik Untuk Budidaya Ikan Gurami yang dapat kita ulas. Untuk Selanjutnya masih ada beberapa kiat yang wajib diketahui kita semua sebelum memulai budidaya ikan gurami...

6 Tips Menentukan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Gurami

Setelah sebelumnya kita membahasa tentang Bagaimana Memilih Lokasi Yang Tepat Untuk Budidaya Ikan Gurami , kali ini kita akan membahas tentang Bagaimana Menentukan Kualitas Air Yang Baik Untuk Budidaya Ikan Gurami.
 
Kualitas air merupakan faktor yang paling menentukan dalam budidaya ikan gurami. Tidak sedikit kendala budi daya ikan gurami yang disebabkan oleh buruknya kualitas air. Beberapa faktor lingkungan seperti suhu, debit air, kandungan oksigen, derajat keasaman (pH) dan kedalaman air berpengaruh langsung dalam menentukan kualitas air.
 
6 Tips Menentukan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Gurami

Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu dari faktor lingkungan tersebut :

Suhu air

Suhu idela bagi pertumbuhan ikan gurami adalah 24-28’C. Apabila perbedaan suhu siang dan malam terlalu besar, maka pertumbuhan ikan gurami akan terganggu. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar oksigen di dalam kolam di bawah angka ideal, yakni 4-6 mg/liter. Kecenderungan menunjukan bahwa suhu yang terlalu dingin memiliki resiko tinggi berkembangnya beberapa penyakit ikan. Hal ini tampak saat musim hujan tiba. 

Saat itu banyak petani budi daya ikan gurami yang mengeluh karena sering terjadi gagal panen. Untuk menghindari gagal panen, alternatif yang digunakan dengan menanam pohon-pohon peneduh di pinggir kolam agar tidak terjadi perbedaan suhu yang terlau besar.

Debit Air

Debit air atau besarnya air yang mengalir ke dalam kolam untuk setiap tipe kolam berbeda-beda. Kolam peliharaan polikultur (campuran gurami dengan ikan lain) membutuhkan debit air 5-12 liter/detik, sedangkan untuk kolam monokultur (hanya memelihara ikan gurami) debit air idealnya sekitar 3 liter/detik.

Kedalaman Air

Idelanya kedalaman air yang digunakan dalam kolam pertumbuhan gurami antara 70-100 cm. Bila ketinggian air terlalu dangkal menyebabkan perubahan suhu yang tidak setabil. Sebaliknya, apabila kolam terlalu dalam akan mengurangi kesuburan kolam karena cahaya matahari tidak dapat menembus kedalam dasar kolam.

Derajat Keasaman Air (pH)

Kolam pemeliharaan ikan gurami idelanya memliki pH netral, yakni antara 6,5 – 7,5. Untuk menentkan besarnya pH dapat digunakan kertas lakmus atau pH meter. Apabila besarnya pH kurang dari 6 berati kondisi air terlalu asam. Cara menetralkan pH agar tidak terlalu asam dengan cara mencampurkan kapur (CaCO3) atau soda kue ke dalam air. 

Sementara itu, penambahan asam fosfor dilakkan untuk air yang terlalu basa. Ketika menambahkan bahan-bahan tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan sedikit demin sedikit, yaitu tidak lebih dari 0,3 unit perhari. Setiap kali penambahan dilakkan, pengukuran pH harus dilakukan.

Kandungan oksigen

Apabila kandunganoksigen ddalam kolam sedikit akan berakibat pada daya tahan tubuh ikan gurami tersebut. Ikan gurami memerlukan kandungan oksigen sebesar  5ppm. Kadar oksigen dapat ditingkatkan dengan cara menjaga aliran air agar tetap lancar. Dan membiarkan permukaan kolam tetap terbuka.

Derajat kekeruhan

Kondis air yang keruh dapat menggangu pernafasan dan menurunnya selera makan ikan gurami. Derajat kekeruhan ini dapat diukur dengan memasukan benda yang berwarna putih kedalam kolam hingga kedalaman 40 cm. Bila benda tersebut masih nampak, maka tingkat kekeruhan air kolam masih belum menggangu kehidupan ikan.

Demikian sedikit banyak tentang Tips Menentuka Kualitas Air Kolam Untuk Budidaya Ikan Gurami yang dapat kita ulas. Untuk Selanjutnya masih ada beberapa kiat yang wajib diketahui kita semua sebelum memulai budidaya ikan gurami...

3 Tips Memilih Lokasi Untuk Memelihara Ikan Gurami

Halo apa kabar?? Semoga selalu dalam keadaan sehat semua... Disini kita akan mencoba membahas tentang kiat – kiat budi daya ikan gurami. Harapannya kiat-kiat ini nantinya dapat menjadi gerbang kesuksesan bagi kita semua.....

Sebenarnya secara garis besar ada beberapa kiat yang wajib diketahui sebelum memulai usaha budi daya ikan gurami. Salah satunya adalah KIAT MEMILIH LOKASI PEMELIHARAAN.. langsung saja kita mulai membahsanya...

3 Tips Memilih Lokasi Untuk Memelihara  Ikan Gurami

Suhu Yang Tepat Untuk Memelihara Ikan Gurami

Habitat asli ikan Gumari adalah rawa-rawa di dataran rendah. Kondisi perairan yang tenag dan tergenang menjadintempat ideal bagi pertumbuhuan gurami sehingga jarang dijumpai gurami hidup di sungai-sungai yang berair deras. Akibat suhu rawa yang panas, menyebabkan gurami tidak bisa berkembang biak di ari yang bersuhu kurang dari 15’C. 

Gurami akan tumbuh optimal pada kisaran suhu 25’C – 28’C. Gurami tergolong ikan yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang selisih suhu siang dan malamnya terlampau tinggi kurang baik bagi pertunmbuhan gurami.

Ketinggian air kolam

Kepekaan gurami terhadap perubahan suhu bisa disiasati dengan merekayasa ketinggian air kolam. Ketinggian air kolam dalam keadaan normal adalah 70-80cm. Ketika masuk musim kemarau, ketinggian air kolam harus ditambah 10-20cm. Ini bertujuan untuk mengurangi suhu yang terlalu panas. Sebaliknya, pada musm hujan ketinggian kolam harus di turunkan supaya air kolam tidak terlampau dingin.

Kualitas Air Kolam Untuk Ikan Gurami

Pertumbuhan gurami sangan didukung oleh tingi rendahnya kualitas air. Kondisi air yang mengandung cukup air mineral dan zat hara sangat membantu pertumbuhan gurami. Begitu pula air yang menyediakan pakan alami secara cukup. Akan meningkatkan kemampuan hidup gurami pada fase pemeliharaan larva dan pembenihan. Ingat!! Salah satu sarat budidaya ikan gurami adalah air yang bersih. Karena itu, hindari pemakaian air yang keruh dan kotor. Sebab, jika kotoran itu bercamour dengan pakan, bakal memicu timbulnya bakteri, parasit dan cacing.

Lokasi budi daya yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kondisilahan pemeliharan. Lahan budi daya di daratan rendah, seperti waduk dan danau, sebaiknya mengunakan kerambajaring apung dan sangkar. Sementara itu, pemeliharaan di lebak dan sungai mati sebaiknya mengguanakan keramba dan sangkar. Bila budi daya di dalam kolam dijadikan pilihan, pola yang terbaik adalah penebaran benih.

Demikian sedikit banyak tentang Bagaimana Memilih Lokasi Untuk Memelihara Ikan Gurami , semoga dapat bermanfaat...  jangan lupa baca kiat-kiat lainnya yang tidak kalah penting untuk diketahui.....
Back to top